Senin, 28 September 2009
DIATAS BUKIT BERBUNGA
Senja hari ku lewati dengan tangan gemetar diantara setumpuk taman hati yang gelisah,muram dan tak bersemangat,ku gulir dari jiwa ke kejiwa menuju pintu-pintu nurani yang tertutup kabut kesombongan,berlahan ku injakan kaki diataz tumpukan puing-puing jiwa yang resah nan terbang di jiwa,satu persatu ku gayuh dengan tetesan keringan dan jiwa yang membara,ku toreh lukisan batu-batu kerikil yang membeku menuju suatu bukit yang dibawahnya sangat terjal dan berbahaya,setapak-demi setapak ku coba untuk mengangkat kaki ini,walau penuh darah dan keringat bercucuran ku teruz maju,karena aku yakin suatu saat nanti pasti ku temukan kebahagian diataz bukit berbunga,walau jurang yang terjal menghadangku,walau batu-batu hitam menantangku,aku tak akan perah berhenti tuk mencari cinta yang hilang diataz bukit,bukit yang indah dan mempesona seperti bunga yang mekar diataz bukit asmara
Langganan:
Postingan (Atom)